Aku ini adalah anak
ketiga dari 3 bersaudara. Aku ini adalah anak dari keluarga yang sederhana.
Memang sejak mulai duduk di sekolah dasar sudah mulai terbesit pikiran ingin
menjadi seorang dosen yang mana untuk meraih impian tersebut harus ditempuh
dengan melanjutkan kuliah di universitas. Namun ketika aku sudah mulai
menginjakkan kaki di kelas 9 SMP tepatnya di SMPN 1 Ciledug, aku mulai bingung
ingin melanjutkan kemana, ke SMK kah atau ke SMA? Awalnya aku ingin memilih
melanjutkan ke sekolah kejuruan saja dengan harapan nanti saat sekolah aku akan
mendapatkan skill atau keterampilan untuk bekerja terlebih dahulu sebelum
melanjutkan kuliah, namun saat itu kedua orangku terutama ayahku melarangku untuk
melanjutkan ke sekolah kejuruan dan menyuruhku untuk melanjutkan sekolah di
SMA. Saat itu saya mulai bimbang karena jika saya melanjutkan sekolah di SMA
takutnya saya tak punya keterampilan untuk bekerja terlebih dahulu, namun ayah
saya berkata “Kamu harus melanjutkan ke SMA, jangan mikirin kerja, jangan
mikirin nanti kamu kuliah bayarnya gimana, insyaAllah ayah masih bisa membiayai
kamu. Pokonya kamu fokus aja belajar dan belajar, supaya nanti pas ujian masuk
perguruan tinggi negri kamu bisa masuk dengan mudah ke universitas yang kamu
inginkan, tenang saja masalah biaya pasti Allah memberikan rezekinya untuk
orang-orang yang menimba ilmu dengan bersungguh”. Mendengar ayah saya berkata
seperti itu membuat seakan-akan mata ini ingin mengeluarkan air mata tapi saya
mencoba agar tidak meneteskan airmata ini di depan ayah saya. Dan karena ayah saya berkata seperti itu juga saya pun
memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMA yang merupakan sekolah menengah
atas terfavorit di daerah saya.
Saat mulai baru masuk
di bangku SMA, saya sudah diberitahu bahwa ada nama seleksi masuk perguruan
tinggi negeri yang hanya memakai nilai raport dan tanpa perlu tes tulis,WOW!.
Saat itu saya sedikit kaget bahwa ada juga tes masuk masuk perguruan tinggi
negeri yang tidak perlu tes tapi hanya menggunakan nilai raport,SNMPTN namanya.
Setelah mendengar hal itu saya pun langsung berpikir bahwa saya harus
mendapatkan nilai raport yang bagus dan meningkat ditiap semesternya. Saat di
kelas 10 alhamdulillah saya bisa dapat ranking 3 dengan nilai raport yang
lumayan baik. Namun saat di kelas 11 entah kenapa nilai raport saya disemester
3 turun drastis begitupun dengan rankingnya. Saat itu saya sedikit kaget dan
langsung berspekulasi bahwa saya tidak akan bisa lolos di snmptn karna nilai
raport sudah terlanjur jelek. Oleh sebab itu lah saya sudah tak berharap dengan
proses seleksi yang bernama snmptn itu, saya hanya menatap proses seleksi masuk
perguruan tinggi lainnya yaitu SBMPTN, ya seleksi itu berbeda dengan
sebelumnya, proses seleksi ini adalah seleksi yang berbasis tes mengerjakan
soal langsung. Ketika kelas 12 semester 5 saya belum terlalu memfokuskan ke tes
sbmptn ini karna masih harus belajar dengan banyak mata pelajaran untuk
menghadapi Ujian Akhir Semester. Oleh karena itu saya mulai belajar saat
liburan semester 5. Ketika masuk semester 6 ada informasi masuk bahwa ada
sekolah ikatan dinas yang nanti lulusan nya bisa langsung bekerja di instansi
pemerintah dengan status PNS dan biaya kuliahnya pun ditanggung oleh negara,
mendengar hal itu pun saya mulai merasa tertarik dan mulai melupakan impian
awal saya sejak SD yaitu bisa berkuliah di perguruan tinggi negeri. Saya pun
mencoba peruntungan dengan mengikuti salah satu tes di sekolah ikatan dinas di
daerah jakarta. Namun ternyata takdir berkata lain, saya tidak lolos disalah
satu tesnya “yah mungkin karena kurang persiapan dan bukan jodohnya di sekolah
ikatan dinas, bisa saja nanti saya jodohnya di perguruan tinggi negeri ”
pikirku demikian sembari menghibur diri hheheh. Melupakan akan kegagalan ku di
tes sekolah ikatan dinas yang kemarin, saya langsung intensif fokus belajar
sbmptn, tentunya dengan harapan saat mengerjakan tes nanti bisa dengan mudah
dijawab dan bisa lolos di perguruan tinggi negeri.
Pengumuman snmptn pun
tiba, walaupun saya sudah yakin bahwa tak akan lolos karena nilai raport yang
pas-pasan, namun tetap saja saya berharap masuk di seleksi ini hhehe. Ketika
saya buka pengumuman di hp saya dan ternyata benar saja permohonan maaf
menghiasi layar hp saya hmmm. Ok saya semakin fokus persiapan menghadapi tes
sbmptn, setiap malam saya selalu mengerjakan dan membahas soal-soal sbmptn
tahun lalu, karena saya sadar bahwa saya tidak mengikuti program bimbingan
belajar seperti teman-teman yang lain karena ya tau sendiri bahwa saya dari
keluarga yang tidak mampu yang menghabiskan uang berjuta-juta untuk mengikuti
bimbingan belajar itu. Sebenernya saya sedikit ragu karena dibandingkan dengan
yang lain saya hanya belajar otodidak memakai buku bank soal sbmptn bekas kakak
kelas yang kupinjam. Tapi saya tetap semangat demi bisa kuliah di perguruan
tinggi negeri dan juga demi membanggakan kedua orang tua saya.
Dan hari di mana
pelaksanaan sbmptn pun datang, hari dimana hasil dari kerja keras saat belajar
di uji dan hari dimana saya harus mewujudkan impian saya masuk perguruan tinggi
negeri, saat itu saya memilih Universitas Padjajaran dan juga Universitas
Gadjah Mada dengan jurusan Kimia murni. Saya berangkat dari rumah pukul 05.30
pagi karena jarak dari rumah ke tempat pelaksanaan ujian sbmptn lumayan cukup
jauh jadi saya harus berangkat dari pagi agar tidak terlambat sampai ditujuan. Saat
pelaksanaan tes sbmptn saya sedikit gugup karena saya takut kejadian di tes
ikatan dinas dan snmptn terulang kembali, tetapi saya tetap berusaha tenang dan
mengerjakan soal-soal yang teramat sulit sampai selesai.
Dan setelah menunggu
sekitar sebulan setelah tes sbmptn, tibalah saatnya pengumuman hasil tes
sbmptn. Saat itu saya sedikit ragu dan takut untuk membuka hasil tes sbmptn itu
karena yahhh ibaratnya sudah trauma dengan kata-kata penolakan dari yang
sebelumnya. Ketika itu saya melihat di grup whatsapp kelas 12 bahwa banyak
teman-teman saya yang sudah membuka dan mengeshare hasilnya di grup tersebut,
banyak yang keterima di ptn seperti itb, ui, undip, upi, uny, dan juga ada yang
di ugm namun tak sedikit pula yang hanya dapat permohonan maaf karena tak
diterima di ptn lewat sbmptn. Saya semakin takut dan gugup saat itu tapi saya
memberanikan diri untuk membuka hasil pengumuman sbmptn dan hasilnya.... BOOM!
SELAMAT ANDA DITERIMA DI S1 KIMIA UNIVERSITAS PADJAJARAN. Sungguh pemandangan
yang luar biasa yang pernah saya lihat sebelumnya, pemandangan yang membuat
saya menahan nafas untuk sementara waktu karena masih merasa tak percaya bahwa
saya bisa lolos di tes sbmptn dan diterima di pilihan pertama dan mendapatkan
beasiswa bidikmisi dari pemerintah. Sontak saya pun langsung memberitahu kabar
bahagia ini kepada kedua orangtua saya, dan mereka pun seolah tak percaya bahwa
anaknya bisa masuk dan berkuliah di perguruan tinggi negeri dan juga
mendapatkan beasiswa bidikmisi yang mana biaya kuliah dan hidup anaknya
ditanggung oleh pemerintah.
Saya tidak
menyia-nyiakan kesempatan berkuliah di Universitas Padjajaran ini yang tidak
semua orang bisa merasakan apalagi segala biaya kuliah saya ditanggung
pemerintah dan juga kedua orang tua saya dirumah yang selalu mendoakan anaknya
ini. Saya berusaha selalu menjadi yang terbaik di tiap semester yang saya
tempuh, saya mengikuti beberapa unit kegiatan mahasiswa untuk mengasah
sotfskill saya dan juga mengikuti beberapa lomba penelitian tingkat nasional
bahkan kadang sampai internasional. Hasilnya saya bisa lulus tepat waktu dan
juga bisa lulus dengan predikat cumlaude dengan ipk 3,95, sungguh hal yang
membuatku bangga dan tentu saja membuat kedua orangtuaku bangga sekali.
Tak puas hanya
mendapatkan gelar sarjana, saya langsung memiliki impian untuk bisa melanjutkan
S2 di luar negri yang tentunya dengan cara mendapatkan beasiswa. Syukur
alhamdulillah saya lolos seleksi beasiswa dan bisa melanjutkan kuliah S2 saya
di luar negri tepatnya di University of Manchester di Inggris. Sungguh hal yang
tak terpikirkan diawal saya masuk SMA ternyata saya bisa sampai sejauh ini,
tentu ini membuat saya bangga dan juga pastinya kedua orang tuaku bangga kalau
anaknya sudah bisa berkuliah S2 di luarnegeri. Saat kuliah S2 saya mempunyai
impian kalau saya sudah menyelesaikan study S2 saya di inggris, saya ingin
bekerja sebagai dosen di universitas almamater saya yaitu universitas
padjajaran. Dan juga membalaskan jasa kedua orangtua saya yang selalu mendoakan
dan memberi semangat kepada saya dengan memberangkatkan mereka ke tanah suci
untuk menunaikan ibadah haji, yah walaupun pastinya hal itu tidak akan bisa
membalaskan seluruh jasa mereka kepada saya. Saya hanya bisa berterima kasih
kepada kedua orang tua saya dan juga teman-teman dan sahabat saya yang selalu
mendukung saya hingga saya bisa berkuliah S2 sampai saat ini. Semoga kalian
bisa sukses dengan jalan kalian masing-masing aamiin.