Rabu, 05 September 2018

RESENSI BUKU: "Potret Pembangunan dalam Puisi"

Buku "Potret Pembangunan dalam Puisi"

  • IDENTITAS BUKU

Judul Buku         : Potret Pembangunan dalam Puisi
Pengarang           : W.S. Rendra
Penerbit              : Burungmerak Press
Cetakan              : Keempat, Agustus 2008
Ketebalan Buku : vii + 96 halaman; 14 cm x 20 cm
ISBN                : 978 – 979 – 25 – 083 – 5 

  •  BIOGRAFI SINGKAT PENULIS
W.S. Rendra
Willybrodus Surendra Bhawana Brotoatmodjo Rendra , lahir 7 November 1935 di Solo, Jawa Tengah. Pernah kuliah di Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (tidak tamat), kemudian memperdalam pengetahuan di American Academy Of Dramatical Arts, AS (1964-67). Sepulang dari Amerika Serikat membentuk Bengkel Teater di Yogyakarta dan sekaligus menjadi pimpinannya. Tahun 1954 ia mengikuti Seminar Sastra di Universitas Harvard, AS, dan tahun 1971 dan 1979 mengikuti Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda.
Dramanya, Orang-orang di Tikungan Jalan, memperoleh Hadiah Pertama Sayembara Drama Bagian Kesenian Kementerian P dan K Yogyakarta tahun 1954. Tahun 1956 cerpennya mendapat hadiah dari majalah Kisah. Tahun 1957 memperoleh Hadiah Sastra Nasional BMKN untuk kumpulan sajaknya, Ballada Orang-orang Tercinta (1957). Tahun 1968 sajak-sajaknya memperoleh hadiah dari majalah Horison, Dan tahun 1976 mendapat Hadiah Pertama dari Yayasan Buku Utama Departemen P dan K untuk bukunya, Tentang Bermain Drama (1976). Tahun 1970 Rendra menerima Anugerah Seni dari Pemerintah RI dan tahun 1975 memperoleh Hadiah Akademi Jakarta.
Karya-karyanya yang lain: Empat Kumpulan Sajak (1961, 1978), Ia Sudah Bertualang (1963), Blue Untuk Bonnie (1971), Sajak-sajak Sepatu Tua (1972), dan Potret Pembangungan dalam Puisi (1980). Sajak-sajaknya banyak diterjemahkan ke bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Jepang, Rusia, dan lain-lain. Di samping itu, Rendra juga banyak menerjemahkan drama ke bahasa Indonesia, antara lain karya Sofokles: Oidipus Sang Raja (1976), Oidipus di Kolonus (1976), dan  Antigone (1976).

  • TENTANG BUKU
Buku ini berisikan kumpulan puisi karya Willybrodus Surendra Bhawana Brotoatmodjo Rendra atau yang akrab disapa W.S. Rendra. Puisi karya Rendra ini adalah puisi yang hidup sepanjang masa, mengapa saya berkata demikian? Karna fungsi kritik yang ada dalam puisi tersebut masih sangat tepat untuk diutarakan kepada pemerintah yang sekarang. Sang penulis mengkritisi persoalan-persoalan yang nyata dalam setiap sajaknya, yang mungkin membuat siapa saja yang membaca ataupun mendengarnya akan merenung dan peka terhadap permasalahan yang ada dan juga menjadi tergerak hatinya untuk berpikir kritis dan juga melakukan hal-hal yang positif.
Buku yang berjudul “ Potret Pembangunan dalam Puisi “ ini berisi 26 sajak yang ditulis pada pertengahan dekade 1970an. Hampir sebagian bahkan seluruh makna sajak yang tertuang dalam buku tersebut mengkritisi bahkan mungkin menyindir kinerja dari pemerintah dan juga kejadian-kejadian tak mengenakan yang membuat si penulis menuangkan pemikirannya tersebut didalam sajak-sajak yang kemudian bisa sajak-sajaknya tersebut dapat dibukukan.

  • KELEBIHAN BUKU
Buku ini mengandung makna yang sangat baik dalam mengkritik pemerintah demi mewujudkan kinerja yang lebih baik dan juga pemilihan kata dan majas nya pun sangat baik sehingga puisi atau sajak yang tertuang dalam buku ini sangat indah ketika dibaca. 

  • KEKURANGAN BUKU
Buku ini memiliki kekurangan dibagian design didalam buku. Tidak ada pemisahan diantara sajak satu dengan yang lainnya dan tampilan judulnya pun terlihat biasa saja.
Saya menyarankan judul-judul di tiap sajak dibuat semenarik mungkin.


Buku ini dipinjam di Perpustakaan UNY

Untuk melihat ketersedian buku di Perpustakaan UNY klik DISINI


Rabu, 29 Agustus 2018

Biografi Singkat: B.J. Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie
Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa dipanggil B.J. Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Masa kecil Habibie  dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilanPresiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

Biografi Singkat: Ir. Soekarno

Ir. Soekarno

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi IT.Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.


Cerpen :THE JOURNEY TO MY DREAMS


      Aku ini adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Aku ini adalah anak dari keluarga yang sederhana. Memang sejak mulai duduk di sekolah dasar sudah mulai terbesit pikiran ingin menjadi seorang dosen yang mana untuk meraih impian tersebut harus ditempuh dengan melanjutkan kuliah di universitas. Namun ketika aku sudah mulai menginjakkan kaki di kelas 9 SMP tepatnya di SMPN 1 Ciledug, aku mulai bingung ingin melanjutkan kemana, ke SMK kah atau ke SMA? Awalnya aku ingin memilih melanjutkan ke sekolah kejuruan saja dengan harapan nanti saat sekolah aku akan mendapatkan skill atau keterampilan untuk bekerja terlebih dahulu sebelum melanjutkan kuliah, namun saat itu kedua orangku terutama ayahku melarangku untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan dan menyuruhku untuk melanjutkan sekolah di SMA. Saat itu saya mulai bimbang karena jika saya melanjutkan sekolah di SMA takutnya saya tak punya keterampilan untuk bekerja terlebih dahulu, namun ayah saya berkata “Kamu harus melanjutkan ke SMA, jangan mikirin kerja, jangan mikirin nanti kamu kuliah bayarnya gimana, insyaAllah ayah masih bisa membiayai kamu. Pokonya kamu fokus aja belajar dan belajar, supaya nanti pas ujian masuk perguruan tinggi negri kamu bisa masuk dengan mudah ke universitas yang kamu inginkan, tenang saja masalah biaya pasti Allah memberikan rezekinya untuk orang-orang yang menimba ilmu dengan bersungguh”. Mendengar ayah saya berkata seperti itu membuat seakan-akan mata ini ingin mengeluarkan air mata tapi saya mencoba agar tidak meneteskan airmata ini di depan ayah saya. Dan karena ayah  saya berkata seperti itu juga saya pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMA yang merupakan sekolah menengah atas terfavorit di daerah saya.
Saat mulai baru masuk di bangku SMA, saya sudah diberitahu bahwa ada nama seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang hanya memakai nilai raport dan tanpa perlu tes tulis,WOW!. Saat itu saya sedikit kaget bahwa ada juga tes masuk masuk perguruan tinggi negeri yang tidak perlu tes tapi hanya menggunakan nilai raport,SNMPTN namanya. Setelah mendengar hal itu saya pun langsung berpikir bahwa saya harus mendapatkan nilai raport yang bagus dan meningkat ditiap semesternya. Saat di kelas 10 alhamdulillah saya bisa dapat ranking 3 dengan nilai raport yang lumayan baik. Namun saat di kelas 11 entah kenapa nilai raport saya disemester 3 turun drastis begitupun dengan rankingnya. Saat itu saya sedikit kaget dan langsung berspekulasi bahwa saya tidak akan bisa lolos di snmptn karna nilai raport sudah terlanjur jelek. Oleh sebab itu lah saya sudah tak berharap dengan proses seleksi yang bernama snmptn itu, saya hanya menatap proses seleksi masuk perguruan tinggi lainnya yaitu SBMPTN, ya seleksi itu berbeda dengan sebelumnya, proses seleksi ini adalah seleksi yang berbasis tes mengerjakan soal langsung. Ketika kelas 12 semester 5 saya belum terlalu memfokuskan ke tes sbmptn ini karna masih harus belajar dengan banyak mata pelajaran untuk menghadapi Ujian Akhir Semester. Oleh karena itu saya mulai belajar saat liburan semester 5. Ketika masuk semester 6 ada informasi masuk bahwa ada sekolah ikatan dinas yang nanti lulusan nya bisa langsung bekerja di instansi pemerintah dengan status PNS dan biaya kuliahnya pun ditanggung oleh negara, mendengar hal itu pun saya mulai merasa tertarik dan mulai melupakan impian awal saya sejak SD yaitu bisa berkuliah di perguruan tinggi negeri. Saya pun mencoba peruntungan dengan mengikuti salah satu tes di sekolah ikatan dinas di daerah jakarta. Namun ternyata takdir berkata lain, saya tidak lolos disalah satu tesnya “yah mungkin karena kurang persiapan dan bukan jodohnya di sekolah ikatan dinas, bisa saja nanti saya jodohnya di perguruan tinggi negeri ” pikirku demikian sembari menghibur diri hheheh. Melupakan akan kegagalan ku di tes sekolah ikatan dinas yang kemarin, saya langsung intensif fokus belajar sbmptn, tentunya dengan harapan saat mengerjakan tes nanti bisa dengan mudah dijawab dan bisa lolos di perguruan tinggi negeri.
Pengumuman snmptn pun tiba, walaupun saya sudah yakin bahwa tak akan lolos karena nilai raport yang pas-pasan, namun tetap saja saya berharap masuk di seleksi ini hhehe. Ketika saya buka pengumuman di hp saya dan ternyata benar saja permohonan maaf menghiasi layar hp saya hmmm. Ok saya semakin fokus persiapan menghadapi tes sbmptn, setiap malam saya selalu mengerjakan dan membahas soal-soal sbmptn tahun lalu, karena saya sadar bahwa saya tidak mengikuti program bimbingan belajar seperti teman-teman yang lain karena ya tau sendiri bahwa saya dari keluarga yang tidak mampu yang menghabiskan uang berjuta-juta untuk mengikuti bimbingan belajar itu. Sebenernya saya sedikit ragu karena dibandingkan dengan yang lain saya hanya belajar otodidak memakai buku bank soal sbmptn bekas kakak kelas yang kupinjam. Tapi saya tetap semangat demi bisa kuliah di perguruan tinggi negeri dan juga demi membanggakan kedua orang tua saya.
Dan hari di mana pelaksanaan sbmptn pun datang, hari dimana hasil dari kerja keras saat belajar di uji dan hari dimana saya harus mewujudkan impian saya masuk perguruan tinggi negeri, saat itu saya memilih Universitas Padjajaran dan juga Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Kimia murni. Saya berangkat dari rumah pukul 05.30 pagi karena jarak dari rumah ke tempat pelaksanaan ujian sbmptn lumayan cukup jauh jadi saya harus berangkat dari pagi agar tidak terlambat sampai ditujuan. Saat pelaksanaan tes sbmptn saya sedikit gugup karena saya takut kejadian di tes ikatan dinas dan snmptn terulang kembali, tetapi saya tetap berusaha tenang dan mengerjakan soal-soal yang teramat sulit sampai selesai.
Dan setelah menunggu sekitar sebulan setelah tes sbmptn, tibalah saatnya pengumuman hasil tes sbmptn. Saat itu saya sedikit ragu dan takut untuk membuka hasil tes sbmptn itu karena yahhh ibaratnya sudah trauma dengan kata-kata penolakan dari yang sebelumnya. Ketika itu saya melihat di grup whatsapp kelas 12 bahwa banyak teman-teman saya yang sudah membuka dan mengeshare hasilnya di grup tersebut, banyak yang keterima di ptn seperti itb, ui, undip, upi, uny, dan juga ada yang di ugm namun tak sedikit pula yang hanya dapat permohonan maaf karena tak diterima di ptn lewat sbmptn. Saya semakin takut dan gugup saat itu tapi saya memberanikan diri untuk membuka hasil pengumuman sbmptn dan hasilnya.... BOOM! SELAMAT ANDA DITERIMA DI S1 KIMIA UNIVERSITAS PADJAJARAN. Sungguh pemandangan yang luar biasa yang pernah saya lihat sebelumnya, pemandangan yang membuat saya menahan nafas untuk sementara waktu karena masih merasa tak percaya bahwa saya bisa lolos di tes sbmptn dan diterima di pilihan pertama dan mendapatkan beasiswa bidikmisi dari pemerintah. Sontak saya pun langsung memberitahu kabar bahagia ini kepada kedua orangtua saya, dan mereka pun seolah tak percaya bahwa anaknya bisa masuk dan berkuliah di perguruan tinggi negeri dan juga mendapatkan beasiswa bidikmisi yang mana biaya kuliah dan hidup anaknya ditanggung oleh pemerintah.
Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan berkuliah di Universitas Padjajaran ini yang tidak semua orang bisa merasakan apalagi segala biaya kuliah saya ditanggung pemerintah dan juga kedua orang tua saya dirumah yang selalu mendoakan anaknya ini. Saya berusaha selalu menjadi yang terbaik di tiap semester yang saya tempuh, saya mengikuti beberapa unit kegiatan mahasiswa untuk mengasah sotfskill saya dan juga mengikuti beberapa lomba penelitian tingkat nasional bahkan kadang sampai internasional. Hasilnya saya bisa lulus tepat waktu dan juga bisa lulus dengan predikat cumlaude dengan ipk 3,95, sungguh hal yang membuatku bangga dan tentu saja membuat kedua orangtuaku bangga sekali.
Tak puas hanya mendapatkan gelar sarjana, saya langsung memiliki impian untuk bisa melanjutkan S2 di luar negri yang tentunya dengan cara mendapatkan beasiswa. Syukur alhamdulillah saya lolos seleksi beasiswa dan bisa melanjutkan kuliah S2 saya di luar negri tepatnya di University of Manchester di Inggris. Sungguh hal yang tak terpikirkan diawal saya masuk SMA ternyata saya bisa sampai sejauh ini, tentu ini membuat saya bangga dan juga pastinya kedua orang tuaku bangga kalau anaknya sudah bisa berkuliah S2 di luarnegeri. Saat kuliah S2 saya mempunyai impian kalau saya sudah menyelesaikan study S2 saya di inggris, saya ingin bekerja sebagai dosen di universitas almamater saya yaitu universitas padjajaran. Dan juga membalaskan jasa kedua orangtua saya yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada saya dengan memberangkatkan mereka ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji, yah walaupun pastinya hal itu tidak akan bisa membalaskan seluruh jasa mereka kepada saya. Saya hanya bisa berterima kasih kepada kedua orang tua saya dan juga teman-teman dan sahabat saya yang selalu mendukung saya hingga saya bisa berkuliah S2 sampai saat ini. Semoga kalian bisa sukses dengan jalan kalian masing-masing aamiin.


RESENSI BUKU: "Potret Pembangunan dalam Puisi"

Buku "Potret Pembangunan dalam Puisi" IDENTITAS BUKU Judul Buku         : Potret Pembangunan dalam Puisi Pengarang  ...