Rabu, 29 Agustus 2018

Cerpen :THE JOURNEY TO MY DREAMS


      Aku ini adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Aku ini adalah anak dari keluarga yang sederhana. Memang sejak mulai duduk di sekolah dasar sudah mulai terbesit pikiran ingin menjadi seorang dosen yang mana untuk meraih impian tersebut harus ditempuh dengan melanjutkan kuliah di universitas. Namun ketika aku sudah mulai menginjakkan kaki di kelas 9 SMP tepatnya di SMPN 1 Ciledug, aku mulai bingung ingin melanjutkan kemana, ke SMK kah atau ke SMA? Awalnya aku ingin memilih melanjutkan ke sekolah kejuruan saja dengan harapan nanti saat sekolah aku akan mendapatkan skill atau keterampilan untuk bekerja terlebih dahulu sebelum melanjutkan kuliah, namun saat itu kedua orangku terutama ayahku melarangku untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan dan menyuruhku untuk melanjutkan sekolah di SMA. Saat itu saya mulai bimbang karena jika saya melanjutkan sekolah di SMA takutnya saya tak punya keterampilan untuk bekerja terlebih dahulu, namun ayah saya berkata “Kamu harus melanjutkan ke SMA, jangan mikirin kerja, jangan mikirin nanti kamu kuliah bayarnya gimana, insyaAllah ayah masih bisa membiayai kamu. Pokonya kamu fokus aja belajar dan belajar, supaya nanti pas ujian masuk perguruan tinggi negri kamu bisa masuk dengan mudah ke universitas yang kamu inginkan, tenang saja masalah biaya pasti Allah memberikan rezekinya untuk orang-orang yang menimba ilmu dengan bersungguh”. Mendengar ayah saya berkata seperti itu membuat seakan-akan mata ini ingin mengeluarkan air mata tapi saya mencoba agar tidak meneteskan airmata ini di depan ayah saya. Dan karena ayah  saya berkata seperti itu juga saya pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMA yang merupakan sekolah menengah atas terfavorit di daerah saya.
Saat mulai baru masuk di bangku SMA, saya sudah diberitahu bahwa ada nama seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang hanya memakai nilai raport dan tanpa perlu tes tulis,WOW!. Saat itu saya sedikit kaget bahwa ada juga tes masuk masuk perguruan tinggi negeri yang tidak perlu tes tapi hanya menggunakan nilai raport,SNMPTN namanya. Setelah mendengar hal itu saya pun langsung berpikir bahwa saya harus mendapatkan nilai raport yang bagus dan meningkat ditiap semesternya. Saat di kelas 10 alhamdulillah saya bisa dapat ranking 3 dengan nilai raport yang lumayan baik. Namun saat di kelas 11 entah kenapa nilai raport saya disemester 3 turun drastis begitupun dengan rankingnya. Saat itu saya sedikit kaget dan langsung berspekulasi bahwa saya tidak akan bisa lolos di snmptn karna nilai raport sudah terlanjur jelek. Oleh sebab itu lah saya sudah tak berharap dengan proses seleksi yang bernama snmptn itu, saya hanya menatap proses seleksi masuk perguruan tinggi lainnya yaitu SBMPTN, ya seleksi itu berbeda dengan sebelumnya, proses seleksi ini adalah seleksi yang berbasis tes mengerjakan soal langsung. Ketika kelas 12 semester 5 saya belum terlalu memfokuskan ke tes sbmptn ini karna masih harus belajar dengan banyak mata pelajaran untuk menghadapi Ujian Akhir Semester. Oleh karena itu saya mulai belajar saat liburan semester 5. Ketika masuk semester 6 ada informasi masuk bahwa ada sekolah ikatan dinas yang nanti lulusan nya bisa langsung bekerja di instansi pemerintah dengan status PNS dan biaya kuliahnya pun ditanggung oleh negara, mendengar hal itu pun saya mulai merasa tertarik dan mulai melupakan impian awal saya sejak SD yaitu bisa berkuliah di perguruan tinggi negeri. Saya pun mencoba peruntungan dengan mengikuti salah satu tes di sekolah ikatan dinas di daerah jakarta. Namun ternyata takdir berkata lain, saya tidak lolos disalah satu tesnya “yah mungkin karena kurang persiapan dan bukan jodohnya di sekolah ikatan dinas, bisa saja nanti saya jodohnya di perguruan tinggi negeri ” pikirku demikian sembari menghibur diri hheheh. Melupakan akan kegagalan ku di tes sekolah ikatan dinas yang kemarin, saya langsung intensif fokus belajar sbmptn, tentunya dengan harapan saat mengerjakan tes nanti bisa dengan mudah dijawab dan bisa lolos di perguruan tinggi negeri.
Pengumuman snmptn pun tiba, walaupun saya sudah yakin bahwa tak akan lolos karena nilai raport yang pas-pasan, namun tetap saja saya berharap masuk di seleksi ini hhehe. Ketika saya buka pengumuman di hp saya dan ternyata benar saja permohonan maaf menghiasi layar hp saya hmmm. Ok saya semakin fokus persiapan menghadapi tes sbmptn, setiap malam saya selalu mengerjakan dan membahas soal-soal sbmptn tahun lalu, karena saya sadar bahwa saya tidak mengikuti program bimbingan belajar seperti teman-teman yang lain karena ya tau sendiri bahwa saya dari keluarga yang tidak mampu yang menghabiskan uang berjuta-juta untuk mengikuti bimbingan belajar itu. Sebenernya saya sedikit ragu karena dibandingkan dengan yang lain saya hanya belajar otodidak memakai buku bank soal sbmptn bekas kakak kelas yang kupinjam. Tapi saya tetap semangat demi bisa kuliah di perguruan tinggi negeri dan juga demi membanggakan kedua orang tua saya.
Dan hari di mana pelaksanaan sbmptn pun datang, hari dimana hasil dari kerja keras saat belajar di uji dan hari dimana saya harus mewujudkan impian saya masuk perguruan tinggi negeri, saat itu saya memilih Universitas Padjajaran dan juga Universitas Gadjah Mada dengan jurusan Kimia murni. Saya berangkat dari rumah pukul 05.30 pagi karena jarak dari rumah ke tempat pelaksanaan ujian sbmptn lumayan cukup jauh jadi saya harus berangkat dari pagi agar tidak terlambat sampai ditujuan. Saat pelaksanaan tes sbmptn saya sedikit gugup karena saya takut kejadian di tes ikatan dinas dan snmptn terulang kembali, tetapi saya tetap berusaha tenang dan mengerjakan soal-soal yang teramat sulit sampai selesai.
Dan setelah menunggu sekitar sebulan setelah tes sbmptn, tibalah saatnya pengumuman hasil tes sbmptn. Saat itu saya sedikit ragu dan takut untuk membuka hasil tes sbmptn itu karena yahhh ibaratnya sudah trauma dengan kata-kata penolakan dari yang sebelumnya. Ketika itu saya melihat di grup whatsapp kelas 12 bahwa banyak teman-teman saya yang sudah membuka dan mengeshare hasilnya di grup tersebut, banyak yang keterima di ptn seperti itb, ui, undip, upi, uny, dan juga ada yang di ugm namun tak sedikit pula yang hanya dapat permohonan maaf karena tak diterima di ptn lewat sbmptn. Saya semakin takut dan gugup saat itu tapi saya memberanikan diri untuk membuka hasil pengumuman sbmptn dan hasilnya.... BOOM! SELAMAT ANDA DITERIMA DI S1 KIMIA UNIVERSITAS PADJAJARAN. Sungguh pemandangan yang luar biasa yang pernah saya lihat sebelumnya, pemandangan yang membuat saya menahan nafas untuk sementara waktu karena masih merasa tak percaya bahwa saya bisa lolos di tes sbmptn dan diterima di pilihan pertama dan mendapatkan beasiswa bidikmisi dari pemerintah. Sontak saya pun langsung memberitahu kabar bahagia ini kepada kedua orangtua saya, dan mereka pun seolah tak percaya bahwa anaknya bisa masuk dan berkuliah di perguruan tinggi negeri dan juga mendapatkan beasiswa bidikmisi yang mana biaya kuliah dan hidup anaknya ditanggung oleh pemerintah.
Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan berkuliah di Universitas Padjajaran ini yang tidak semua orang bisa merasakan apalagi segala biaya kuliah saya ditanggung pemerintah dan juga kedua orang tua saya dirumah yang selalu mendoakan anaknya ini. Saya berusaha selalu menjadi yang terbaik di tiap semester yang saya tempuh, saya mengikuti beberapa unit kegiatan mahasiswa untuk mengasah sotfskill saya dan juga mengikuti beberapa lomba penelitian tingkat nasional bahkan kadang sampai internasional. Hasilnya saya bisa lulus tepat waktu dan juga bisa lulus dengan predikat cumlaude dengan ipk 3,95, sungguh hal yang membuatku bangga dan tentu saja membuat kedua orangtuaku bangga sekali.
Tak puas hanya mendapatkan gelar sarjana, saya langsung memiliki impian untuk bisa melanjutkan S2 di luar negri yang tentunya dengan cara mendapatkan beasiswa. Syukur alhamdulillah saya lolos seleksi beasiswa dan bisa melanjutkan kuliah S2 saya di luar negri tepatnya di University of Manchester di Inggris. Sungguh hal yang tak terpikirkan diawal saya masuk SMA ternyata saya bisa sampai sejauh ini, tentu ini membuat saya bangga dan juga pastinya kedua orang tuaku bangga kalau anaknya sudah bisa berkuliah S2 di luarnegeri. Saat kuliah S2 saya mempunyai impian kalau saya sudah menyelesaikan study S2 saya di inggris, saya ingin bekerja sebagai dosen di universitas almamater saya yaitu universitas padjajaran. Dan juga membalaskan jasa kedua orangtua saya yang selalu mendoakan dan memberi semangat kepada saya dengan memberangkatkan mereka ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji, yah walaupun pastinya hal itu tidak akan bisa membalaskan seluruh jasa mereka kepada saya. Saya hanya bisa berterima kasih kepada kedua orang tua saya dan juga teman-teman dan sahabat saya yang selalu mendukung saya hingga saya bisa berkuliah S2 sampai saat ini. Semoga kalian bisa sukses dengan jalan kalian masing-masing aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESENSI BUKU: "Potret Pembangunan dalam Puisi"

Buku "Potret Pembangunan dalam Puisi" IDENTITAS BUKU Judul Buku         : Potret Pembangunan dalam Puisi Pengarang  ...